Bandung, Kamis (21/04) – Sebuah aksi yang melibatkan berbagai aliansi masyarakat telah dilakukan di depan Gedung Sate. Dalam aksi tersebut, masyarakat menyuarakan tuntutan yang beragam namun memiliki tujuan yang sama untuk perubahan yang lebih baik.
Beberapa tuntutan yang disampaikan dalam aksi ini adalah sebagai berikut:
- Penolakan terhadap perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode.
- Menurunkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPH), serta menstabilkan harga bahan bakar minyak (BBM) semua jenis.
- Memperbaiki sistem tata niaga barang dan jasa di Indonesia.
- Meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
- Mengupayakan reformasi agraria yang sejati.
- Mendorong Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) untuk segera mengambil tindakan terhadap aparat yang melanggar Peraturan Kepala Kepolisian tentang Pengendalian Massa.
- Mendukung pengawalan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS).
- Menciptakan ruang yang aman dan inklusif bagi semua jenis kelamin di lingkungan kampus.
- Menegakkan hukuman berat bagi kelompok mafia minyak goreng.
Virdian, seorang warga sipil yang turut berpartisipasi dalam aksi ini, menjelaskan bahwa aksi kali ini merupakan langkah holistik yang melibatkan berbagai elemen masyarakat seperti mahasiswa, buruh, petani, ojek online, dan warga sipil.
“Setiap elemen masyarakat membawa tuntutan mereka masing-masing, tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu perubahan yang diinginkan oleh rakyat untuk kepentingan rakyat,” ungkap Virdian.
Setiap elemen masyarakat berharap agar pemerintah dapat mengambil langkah konkret untuk menindaklanjuti tuntutan-tuntutan yang telah disampaikan.
Reporter: Agnia Rahmi, Nabella Yaniariza, Septi Yunita
Foto: Isna Nadifah, Hasna Salsabila