Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Bandung Raya XXIV dilaksanakan di UPI Kampus Cibiru pada 12-13 Agustus 2017. Acara tersebut dihadiri oleh 118 peserta, ikhwan berjumlah 64 dan akhwat 54. Menurut Faisal Mubarok, selaku Ketua Pelaksana FSLDK Bandung Raya XXIV, UPI Kampus Cibiru mendapatkan amanah sebagai tuan rumah tahun ini, karena alumnus mengajukan untuk menjadi tuan rumah pada FSLDK dua tahun kemarin di UNJANI. Namun, ada beberapa kriteria yang ditetapkan panitia untuk dapat menjadi tuan rumah FSLDK dan UPI Kampus Cibiru dianggap memenuhi kriteria sehingga ketika voting dapat terpilih sebagai tuan rumah FSLDK tahun 2017.
“Bandung Raya sebagai Pilar Wujudkan Indonesia Madani” adalah tema FSLDK tahun ini. Seperti yang disampaikan Faisal Mubarok, tema ini dipilih dengan harapan Bandung Raya dapat menjadi pilar terkuat, tiang, kiblat bagi perjalanan dakwah di seluruh Indonesia. Upaya realisasinya, yaitu melalui evaluasi dan perbaikan program-program yang telah dilaksanakan.
Selain itu, talkshow bersama Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag., Drs. Wuryanto Sudiri dan Muhammad Jamaluddin Lc, Dpl. dengan mengusung tema “Sinergitas, Jasadiyah, Ruqiyah dan Fiqriyah dalam Menghadapi Akhir Zaman” dipilih sebagai rangkaian acara FSLDK Bandung Raya-XXIV dengan landasan bahwa dakwah memerlukan jasad yang kuat, ruqiyah (hati) yang kuat serta pemikiran dan wawasan yang luas. Semua itu harus bersinergi sehingga dapat menjawab segala permasalahan akhir zaman.
Agenda musyawarah FSLDK-XXIV tahun 2017 yakni, peralihan tanggung jawab sebagai Penanggung Jawab Pusat Komunikasi Daerah (PUSKOMDA), pemilihan PUSKOMDA baru, rencana realisasi sekolah lembaga dakwah kampus, dalam acara ini juga setiap orang akan dibekali bagaimana cara berdakwah dan penjelasan tugas-tugas dari setiap divisi, sidang pleno yang selanjutnya akan ditetapkan oleh PUSKOMDA baru terpilih yang nantinya akan melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk periode dua tahun ke depan.
Faisal berharap setiap kampus dapat berkoordinasi lebih baik lagi dengan pusat dakwahnya masing-masing, sehingga setiap masalah dapat dikomunikasikan melalui FSLDK dan dapat ditemukan titik penyelesaiannya. Selain itu, ia juga berharap FSLDK ini tidak hanya diadakan di Bandung Raya dan Nasional saja, tetapi di Jawa Barat bahkan dunia, sehingga umat Muslim di seluruh dunia ada yang mengoordinir dalam kegiatan berdakwah.