Hiburan Seni

Dama yang Fana, Sebuah Puisi oleh Lia Diana Sari

Dama yang Fana, Sebuah Puisi oleh Lia Diana Sari

Sesenang itu rasanya untaian pesan yang dikirimkan dia baca
Kutuliskan “Aku rindu” untuknya
Tentang perkara pemilihan diksi yang digunakan
pun sungguh tak terbata-bata, selancar jalan raya
saat masa karantina
Sungguh, semakin membuat sang rindu bergelora

Sarayu berbisik kepadaku, agar aku tak berharap dirimu untuk membalas
Kubiarkan sentuhan rasamu yang dari dulu kusimpan agar selaras
Berubah wujud menjadi kedamaian hati yang tak pernah sirna
Menusuk hingga sanubari sang penerima

Duhai dambaanku, aku mohon dalam bait ketiga ini
Engkau menjelma menjadi pelipur lara sejati
Memulai mengenal, menerima dan menemaniku kembali
Hingga Tuhan menentukan kapan usainya umur ini

Dua tahun tanpamu aku benar-benar merasakan hilangnya getaran syahdu
Seluruh tameng penantianku hampir rapuh
Deretan spam pesan romantis tak pernah kuterima kembali
Hilang bersama janji yang tak pernah kau tepati

Lia Diana Sari
Tasikmalaya, 02 Juli 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *