Senin (26/10) Dies Natalis UPI sudah sampai pada penghujung acara, di mana acaranya telah dilaksanakan sejak 15/10 lalu. Lebih dari seminggu perayaan Dies Natalis dilaksanakan, yakni berupa rangkaian acara perlombaan dan seminar yang diikuti oleh seluruh Civitas Akademika Kampus Cibiru UPI.
Acara ini bukan bentuk dari acara puncak Dies Natalis. Pihak panitia pun menyadari, untuk membuat acara puncak, tentu membutuhkan kebutuhan logistik yang tidak sedikit. Seperti yang disebutkan oleh Uus Kusnadi selaku ketua pelaksana, “Kami hanya menyebutnya sebagai Acara Penutupan Dies Natalis UPI. Untuk menyebutnya sebagai acara puncak, tentu acaranya harus lebih besar dari ini,” ungkapnya.
Acara penutupan diawali dengan membaca ayat suci Al Quran oleh Budi Sutiana dan Cici perwakilan dari mahasiswa. Kemudian di lanjut dengan sambutan-sambutan petinggi kampus di antaranya Ketua Pelaksana, Direktur Kampus, dan Dirmawa UPI (Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan UPI).
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor III yaitu Prof. Dr Abdul Karim. Dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Asep Herry Hernawan (Direktur UPI Cibiru) dan pemberian bunga dari anak-anak TK Lab UPI Cibiru kepada petinggi kampus yang sebelumnya memberikan sambutan. Terakhir, ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Edi Rohendi (Dosen UPI Cibiru).
Acara penutupan Dies Natalis ini sesuai dengan visi misi Direktur Asep Herry Hernawan yang ingin merangkul keluarga besar UPI yang terdiri dari dosen, staf, mahasiswa, TK Laboratorium, SD Laboratorium, dan SMP Laboratorium UPI Cibiru. “Hari ini semua orang bebas untuk mengekspresikan dirinya di atas panggung,” kata Uus.
Waktu pelaksanaan penutupan Dies Natalis ini dibagi menjadi dua, yakni waktu terikat dan bebas. Waktu terikat yaitu dimulai dari pembacaan ayat suci Al Quran sampai dengan pemberian bunga pada petinggi kampus, sedangkan waktu bebas dilaksanakan setelahnya.
Siswa/i TK Lab UPI Cibiru menjadi penampil pertama dengan mempersembahkan tiga buah lagu. Tingkah yang polos dan menggemaskan, memunculkan gelak tawa dari para tamu undangan dan pengunjung. SD Lab pun tak mau kalah, mereka mempersembahkan pertunjukan angklung, Naira (Duta Jaipong Bandung) yang sangat ciamik menari di atas panggung, serta penampilan pianika yang berhasil membuat pengunjung ikut bernyanyi. Selanjutnya, Ibu-ibu dosen UPI Cibiru memberi kejutan yaitu berjoget dengan iringan lagu goyang dumang. Ai Sutini, salah satu dosen UPI Cibiru menjadi pemimpin joget. Penampilan selanjutnya adalah tarian jaipong dari Siswi SMP Lab UPI Cibiru yang penuh dengan kilauan ungunya. Menurut Leli Halimah (Dosen UPI Cibiru) adanya acara ini menjadi wujud respon kepada UPI yang sudah berusia 61 tahun. “Semoga ke depannya semakin hebat dan berprestasi dan menjadi pelopor yang unggul, baik dari bidang akademik, penelitian, dan pengabdiannya.” Harapnya.
Komentar salah satu mahasiswa yang tidak mau disebutkan namanya tentang acara penutupan ini, “sudah bagus, apa lagi baru diadakan pertama kali. Namun masih kurangnya minat mahasiswa untuk ikut serta,” ungkapnya. Harapannya untuk tahun depan adalah semakin meriah lagi, agar makin banyak mahasiswa yang ikut serta dalam rangkaian acara kampus, khususnya Dies Natalis UPI. “Selamat ulang tahun UPI,” lanjutnya.
Acara penutupan Dies Natalies makin siang, makin meriah dan membuat pengunjung semakin betah berlama-lama di Kampus tercinta.