Langkah preventif yang diambil lembaga untuk mengantisipasi banjir adalah dengan membangun tanggul pada lorong kelas B1-B9. Pendanaan berasal dari kampus pusat yang telah diajukan usulannya oleh lembaga. Pihak lembaga UPI Kampus Cibiru melobi pihak universitas pusat untuk menggelontorkan dana untuk pencegahan banjir di beberapa titik rawan banjir di kampus. Hal tersebut disampaikan dengan memberikan gambar-gambar banjir di UPI Kampus Cibiru pada tahun-tahun sebelumnya.
Direktur UPI Kampus Cibiru mengatakan bahwa dari kampus hanya mengalokasikan dana operasional. Sementara untuk infrastruktur dananya harus dari pusat.
“Setting-nya tidak mengubah bangunan tapi menanggul.” Ungkap Direktur yang ditemui Kamis (15/9/2016). Ia menyadari bahwa mahasiswa kurang nyaman karena harus naik-turun tangga dan idealnya adalah bangunan ditinggikan 1 meter. Pembangunan tanggul tersebut usulannya dari UPI Kampus Cibiru, sementara rancangannya dibuat pihak pusat yang telah melakukan observasi ke tempat rawan banjir.
“Lumayan meminimalisasi. Tapi yang saya rasakan biasa saja, lebih seperti hiasan. Banjir terparah biasanya terjadi di ruangan PKM, justru di sana yang mesti ditanggulangi,” ucap Rizka mahasiswi kelas 3B PGSD.
Selain tanggul, ada pembangunan untuk pengaturan pemecah air. Terdapat pintu-pintu yang menyebarkan air hujan. Pintu-pintu air tersebut salah satunya bermuara ke kolam. Hal ini bertujuan agar air hujan tidak langsung ke area kelas. Sistemnya air ditahan lalu disebarkan melewati pintu-pintu air tersebut.
“Upaya yang dilakukan lembaga itu cukup bagus karena ada langkah nyata yang dilakukan meskipun masih belum tahu tingkat keberhasilannya. Semoga langkah ini tepat,” tutur Silva mahasiswa semester 5 kelas paket 3.
Terdapat empat titik pembangunan yang sedang direalisasikan yaitu penanggulan kelas, meninggikan saluran air, merenovasi ruang kelas lantai 3, dan peremajaan aula. Direktur juga mengatakan bahwa prinsipnya adalah tidak banyak menunggu dan harus proaktif. Apabila ada masalah harus segera diselesaikan.