Bandung, 6 Juni 2022 – Berdasarkan penetapan hasil pemungutan suara oleh KPU REMA UPI, terpilihlah pasangan calon nomor 3, yaitu Randhika Maulana dan Nabilah Amartya Intishar, sebagai Presiden dan Wakil Presiden BEM REMA UPI periode 2022-2023. Randhika, yang akrab disapa Toms, memotivasi dirinya untuk mencalonkan diri sebagai Presma karena adanya keresahan lingkungan yang mencuat berbagai dinamika yang belum terselesaikan dengan baik, seperti isu tahunan yang terus muncul, masalah UKT, birokrasi, dan koordinasi. Selain itu, Toms juga merasa terpanggil oleh sejarah UPI yang memiliki fondasi yang perlu dioptimalkan melalui kelanjutan perjuangan terutama dalam bidang pendidikan.
Visi misi pasangan Presma dan Wapresma ini adalah “Inventing REMA UPI,” yang bertujuan menciptakan generasi berkemajuan di REMA UPI dengan meningkatkan kesejahteraan mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun non-akademik serta memenuhi segala kebutuhan mahasiswa UPI untuk menciptakan generasi yang berkemajuan. Menyinggung program terdekat yang akan dilaksanakan, BEM REMA UPI memiliki banyak program kerja prioritas seperti MOKA-KU, pengawalan isu UKT dan SM, serta pelaksanaan wisuda yang diharapkan berjalan konsisten dan dapat menyelesaikan permasalahan di UPI. Oleh karena itu, tugas dan program BEM REMA bukan hanya sebagai event organizer, melainkan juga sebagai bentuk pelayanan bagi mahasiswa UPI.
Toms menyadarkan bahwa menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah karena dihadapkan dengan karakteristik yang berbeda dari setiap individu. Pemimpin harus cerdas dalam membaca metode-metode yang tepat guna mencapai visi yang sama. “Menjaga stabilitas internal maupun menjaga reputasi UPI di mata eksternal. Justru tugas saya dari sini adalah bagaimana saya ini bisa membimbing dan menjadi pemimpin yang baik dengan cara sama-sama mengedukasi, memberi tahu dan memberikan hal-hal yang pada akhirnya mampu jadi tempat belajar untuk yang lainnya,” ujar Toms.
Nabilah, yang akrab disapa Haiho, menyatakan bahwa hampir semua program unggulan yang direncanakan adalah inovasi baru yang belum pernah ada sebelumnya. Sebagai Presma dan Wapresma, Toms dan Haiho merencanakan program unggulan seperti REMA Incubator Entrepreneurship, Temu Nasional (TEMUNAS), Welfare School, UPI Fest, dan Ruang Titik Temu.
Melalui program-program unggulan yang akan dilaksanakan selama masa periode, Toms dan Haiho berharap dapat mencatat prestasi yang membanggakan dengan memanfaatkan fondasi yang telah ada. “Sebetulnya Tinta Emas ini yaitu bagaimana kita ini mampu menciptakan satu generasi yang berkemajuan, artinya ini yang pada akhirnya jadi satu bentuk tanggung jawab moril yang mungkin menjadi satu tanggung jawab penuh bahwa bagaimana caranya hari ini segala bentuk permasalahan yang ada di UPI segala bentuk sel kanker yang masih mengendap ini harus mampu teratasi dengan baik. Jadi harapan saya mau tidak mau, mampu dan bisa menorehkan satu tinta emas demi keadaban UPI ke depan dan ketika mahasiswanya bisa menjadi mahasiswa yang berkemajuan, UPI-nya juga bisa menjadi UPI yang berkemajuan,” ungkap Toms dan Haiho.
Reporter: Agnia Rahmi, Nabella Yaniariza