Latihan Dasar Kepemimpinan (LDKM) merupakan bagian dari alur kaderisasi Rema Kampus UPI Cibiru. Namun, LDKM yang terselenggara akhir minggu lalu (24-25/10) merupakan LDKM untuk terakhir. Sebagaimana diputuskan dalam sidang pengesahan UU Kaderisasi Rema (18/10) bahwa alur kaderisasi Rema dipadatkan menjadi hanya MABIM dan LKM yang seluruhnya diselenggarakan di semester ganjil.
Rangkaian MABIM-LDKM yang berlangsung sejak akhir minggu pertama Oktober berlangsung lancar diselenggarakan oleh 60 orang panitia dan 5 orang dewan pengawas. Namun sayangnya, tidak semua mahasiswa angkatan 2015 dapat mengikuti LDKM. Hanya sekitar 148 mahasiswa saja yang mengikuti rangkaian acara MABIM-LDKM sampai tuntas.
LDKM 2015 dikemas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. LDKM menjadi serangkaian acara bersama MABIM. Adapun MABIM kali ini juga tidak sama seperti tahun sebelumnya yang lebih menekankan pada expo dan pengenalan UKM Ormawa kampus. MABIM tahun ini benar-benar menekankan bimbingan kepada mahasiswa angkatan termuda, hal ini dibuktikan dengan adanya mentor-mentor yang merupakan delegasi dari seluruh UKM Ormawa Kampus.
Terdapat pula diskusi bersama panelis yang terdiri atas ketua UKM Ormawa Kampus, yang diadakan dua kali yakni Sabtu pagi dan Sabtu malam. Adapun tema diskusi panel yang diangkat adalah seputar permasalahan asap Riau dan ancaman MEA.
Selain itu, Firas, Ketua Pelaksana MABIM-LDKM pun sangat menyayangkan para peserta yang tidak hadir.
Iya, setiap harinya berkurang jumlah pesertanya dan sayangnya mereka mundur dengan alasan yang tidak jelas. Padahal materi yang disampaikan saat MABIM-LDKM sangat bermanfaat.
Firas juga merasa bangga bisa menjadi ketua MABIM-LDKM 2015 yang notabene dulunya dia juga hanya peserta LDKM.
Pasti bangga, pertama kali duduk bersama Wakil Direktur, Presiden Rema dan Pembina Kemahasiswaan, dan itu momen yang sangat menegangkan, tapi Firas bangga,” ungkap Firas.
Para peserta MABIM-LDKM pun merasakan manfaat yang begitu berdampak padanya.
”Di sini kita dilatih kerja sama, kekompakan, kekeluargaan, manajemen waktu, dan bisa saling mengenal antara satu sama lain,” kesan yang ditulis Kelompok Rano Karno dalam lembar pesan dan kesan.