Mahasiswa yang tergabung dalam Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB) menggelar aksi Pawai Alegoris di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (12/8). Aksi ini merupakan upaya mahasiswa Bandung untuk memulai pergerakan sebagai respons terhadap kondisi yang tidak pasti dan merugikan akibat kebijakan pemerintah.
“Intinya bagaimana mengampanyekan kepada masyarakat untuk dapat mengetahui yang terjadi di tengah kondisi keserampangan, di mana rezim membawa rakyat kepada ketidakpastian dan kerugian,” ujar Ilyasa Ali Husni, mahasiswa UPI yang juga bertindak sebagai koordinator lapangan dalam aksi Pawai Alegoris.
PRMB membawa empat sikap dalam aksi hari ini:
- Menegakkan kedaulatan rakyat dan pemerintahan yang berlandaskan pada falsafah Pancasila dan cita-cita bangsa yang tercantum dalam UUD 1945.
- Menegakkan supremasi hukum.
- Mewujudkan kehidupan demokrasi dengan memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada kelompok sosial untuk berpartisipasi dalam kemajuan kehidupan bangsa dan negara.
- Menuntut tanggung jawab pemerintah terhadap kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan rakyat di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Ilyasa juga menjelaskan rencana pergerakan yang akan datang, yaitu mengadakan forum aktual mahasiswa Bandung yang akan melibatkan evaluasi, refleksi, dan rekomendasi gerakan mahasiswa Bandung pada tahun 2021.
“Untuk pergerakan mungkin kita bisa memulai bulan Agustus dan pada intinya kita sama-sama menyiapkan perlawanan di bulan September bahkan berkepanjangan, karena kalau tidak hari ini mau kapan lagi,” ujar Ilyasa.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, Jalan Diponegoro di depan Gedung Sate ditutup sementara sebagai lokasi aksi massa. Tampak juga kehadiran aparat kepolisian yang berjaga di depan pagar halaman Gedung Sate.
Reporter: Faishal, Syarifah
Editor: Yuni
Layouter: Engal
