Berita Nasional

Suara Perempuan pada Aksi Peringatan Hari Perempuan Internasional di Gedung Sate

Suara Perempuan pada Aksi Peringatan Hari Perempuan Internasional di Gedung Sate

Pada Minggu, 8 Maret 2020, terjadi unjuk rasa di depan Gedung Sate dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional. Dalam kegiatan ini, banyak komunitas yang menyuarakan hak-hak wanita dengan tujuan untuk memberikan suara kepada para perempuan yang sebelumnya tidak memiliki suara serta memberikan ruang bagi mereka yang tidak mampu bersuara. Aksi ini lebih menekankan pada sistem yang menindas seperti kapitalisme dan patriarki. Meskipun tindakan seksisme, penindasan terhadap wanita, dan kasus-kasus yang belum terselesaikan masih banyak terjadi.

“Aksi dimulai dari pukul 08.00 WIB di Menara Kubus ITB, kemudian mengumpulkan massa sampai pukul 10.00 WIB. Hal ini mengangkat isu-isu internasional, nasional, dan regional. Aksi ini diikuti oleh berbagai komunitas yang menyuarakan hak wanita,” ungkap Tiara, seorang mahasiswa dari Bekasi.

Pada aksi ini, tuntutan tidak hanya difokuskan pada jam kerja saja, melainkan juga pada cuti yang akan dihapuskan oleh perusahaan, seperti cuti haid, melahirkan, dan pediatri. Selain itu, buruh yang didominasi oleh kaum perempuan juga menyuarakan tuntutan mengenai pelecehan, diskriminasi, PHK, penghapusan kerja kontrak, out scorching, dan masih banyak lagi tuntutan yang diajukan oleh demonstran.

Harapan dari kegiatan aksi ini adalah agar masyarakat mengetahui bahwa tanggal 8 Maret adalah tanggal perjuangan perempuan, dimana 140 orang perempuan meninggal dunia di Chicago dan ribuan perempuan turun ke jalan untuk memperjuangkan haknya, salah satunya adalah hak jam kerja.

Selain menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Sate, komunitas Wanoja Ngalawan, Women March, Bulan Persatuan Perempuan, dan komunitas perempuan lainnya akan melaksanakan kegiatan lainnya seperti workshop dan diskusi selama bulan Maret ini. Informasi lebih lanjut dapat dilihat di akun Instagram @womensmarchbadg dan @bulanpersatuanperempuan.

Reporter: Devira, Agnia, Alanna, Nabila, Astrid, Nisa, Frida, Bidanti
Editor: Evi Fauziyah