Peringatan Hari Buruh Nasional 2021 yang berlangsung hari ini diwarnai oleh aksi dari berbagai komunitas dan organisasi yang berasal dari berbagai kampus. Aksi ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir dengan orasi di depan Gedung Sate pada pukul 11.00 WIB. Aksi ini turut diikuti oleh Komunitas KASBI Rancaekek, KASBI Bandung Raya, GMNI Cimahi, BEM UNJANI, BEM UNPAD, dan Front Mahasiswa Nasional. Bapak Selamet dari KASBI Bandung Raya dan Ibu Setiani dari KASBI Cimahi menjabat sebagai Ketua Aksi.
Anggota GMNI Cimahi, Lingga Pangestu, menjelaskan bahwa berbagai komunitas yang hadir membawa isu-isu yang berbeda, namun karena ini merupakan aksi bersama, setiap isu tersebut dirangkum menjadi dua hal utama:
UU No. 11 Tahun 2020 tentang Ketenagakerjaan, menjadi tuntutan utama dalam aksi ini. Mereka menuntut agar Tunjangan Hari Raya (THR) tahun ini tidak dicicil, bukan karena pandemi, melainkan sebagai hasil dari produk UU tersebut.
Adanya kriminalisasi yang dilakukan oleh aparat negara, baik polisi maupun pengadilan, yang sembarangan menangkap buruh saat mengikuti demo Omnibus Law tahun 2020.
“Pandemi telah menyebabkan 300 dari 500 perusahaan di Cimahi bangkrut, yang berdampak pada ketidakstabilan ekonomi para buruh. Permasalahan terkait Undang-Undang tersebut semakin memperburuk kondisi para buruh, terutama buruh wanita,” ujar Lingga.
Selain melaksanakan aksi demonstrasi, mahasiswa juga mengeluarkan seruan aksi melalui media massa yang membahas isu RUU PKS. Hal ini berkaitan dengan tuntutan buruh untuk meningkatkan kesejahteraan buruh wanita, mengingat bahwa terdapat empat pilar yang mendukung produktivitas kerja, yaitu Pemerintah, Perusahaan, Buruh, dan Media Massa.
Usai aksi demonstrasi buruh hari ini, Lingga berharap agar kita tidak hanya melawan sistem eksternal, tetapi juga perlu melawan sistem dari dalam dengan cara mengambil alih alat produksi ekonomi secara mandiri. Ia juga mengharapkan agar buruh dapat membentuk partai mereka sendiri untuk dapat menyuarakan aspirasi langsung dan mencapai kemerdekaan ekonomi.
Aksi ini ditutup dengan doa bersama, dan buruh kembali ke pos masing-masing untuk melakukan evaluasi. Hasil evaluasi akan dilaporkan dan dikonsolidasikan untuk kegiatan selanjutnya.
Reporter: Dhiya Adzkia, Sevhia Narrulita
Foto: Agnia Rahmi
Editor: Nisa